Minggu, 30 Agustus 2015

Foto Ruang Dalam Ka’bah Baitullah Masjidil Haram

Para pengunjung setia blog Hikmah Kehidupan  pada kesempatan kali ini kami ingin menampilkan Foto Ruang Dalam Ka’bah Baitullah Masjidil Haram sebagai berikut;




 Ini adalah tempat shalat Rasulullah ketika beliau memasuki Ka’bah yang mulia. Raja-raja, gubernur-gubernur Mekah al-Mukaramah, atau tamu kerajaan selalu shalat di tempat ini sebelum memulai prosesi pencucian Ka’bah yang mulia. Mungkin setelahnya bisa jadi orang-orang yang turut serta dalam prosesi pencucian Ka’bah atau masyarakat biasa bisa ikut shalat pula di tempat ini. Kita memohon kepada Allah termasuk orang-orang yang mendapatkan keutamaan itu amiin.




Salah satu rukun atau sisi Ka’bah al-Musyarrfah. Tampak di bagian atas bagian kain kiswah dalam yang khusus untuk Ka’bah.





Lemari di dalam Ka’bah. Posisi lemari ini tepat berada di depan pintu Ka’bah –jika dilihat dari bagian dalam. Di atasnya biasa diletakkan alat pewangi dari asap kayu gaharu yang khusus untuk mengharumi ruangan Ka’bah. Biasanya hal ini dilakukan setelah prosesi pencucian Ka’bah. Di dalam lemari ini juga tersimpan semacam kapur pewangi yang beraroma mawar untuk membaluri dinding Ka’bah agar tetap wangi. Hal itu juga dilakukan setelah dinding-dinding Ka’bah dicuci dengan air zam-zam yang dicampuri dengan air mawar.





 Bagian kecil di dinging Ka’bah berupa batu  Posisinya menghadap tempat shalat Nabi . Pada batu tersebut tertulis kalimat “laa ilaaha illallaah, Muhammad rasulullah”.




Sebuah pintu  yng terbuat dari emas yang terdapat di dalam Ka’bah. Pintu ini bukanlah pintu utama Ka’bah. Pintu ini dinamakan pintu taubat. Di dalam pintu tersebut terdapat tangga menuju kea tap Ka’bah.





Tiga buah tiang di dalam Ka’bah. Tiang ini terbuat dari kayu yang terbaik dan dihias dengan tulisan kaligrafi dengan emas murni. Bagian atasnya terlihat kain kiswah bagian dalam yang berwarna hijau. Tampak juga pada gambar ini lampu-lampu kecil, tempat pengasapan kayu gaharu, dan wadah-wadah. Benda-benda tersebut adalah hadiah pemberian dari para khalifah, para sultan, para amir, dan para raja sepanjang sejarah Islam untuk Ka’bah yang mulia





Terlihat tiga tiang  yang berada di dalam Ka’bah. Tiga buah tiang yang terbuat dari kayu yang terbaik dan dihias tulisan kaligrafi dengan emas murni. Tampak pada gambar pintu masuk Ka’bah atau dikenal dengan Pintu Ka’bah. Pada gambar ini juga terlihat lemari yang berada di depan Pintu Ka’bah dan di atasnya terdapat alat untuk pengasapan kayu gaharu. Yang digunakan untuk mengharumkan ruang dalam Ka’bah.
demikian yang dapat kami tampilkan semoga bermanfaat dan menambah keimannan kita kepada allah swt amiin.

Kamis, 27 Agustus 2015

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Hari-hari ini kita telah memasuki bulan yang mulia yaitu bulan Dzulhijjah. Di mana pada bulan ini Allah Swt memberikan karunia bagi hambaNya untuk memberbanyak amal shaleh. Allah s.w.t. berfirman:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ (إبراهيم7)
"Dan (ingat juga) ketika Tuhanmu memaklumkan” sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”

Bulan Dzulhijjah
Telah banyak dalil tentang keutamaan sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah ini, baik dari Kitab maupun Sunnah. Diantara amalan yang di anjurkan dalam hari-hari ini adalah:

a.Shalat
Disunnahkan bersegera mengerjakan shalat fardhu dan memperbanyak shalat-shalat sunnah, karena semua itu merupakan ibadah yang paling utama.
b.Shoum(Puasa)
Karena dia termasuk perbuatan amal shaleh. Dari Hunaidah bin Kholid dari istrinya dari sebagian istri-istri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam, dia berkata: "Adalah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam berpuasa pada tanggal sembilan Dzul Hijjah, sepuluh Muharram dan tiga hari setiap bulan" (Riwayat Imam Ahmad, Abu Daud dan Nasa’i).

c.Takbir, Tahlil dan Tahmid
Dari Ibnu Umar radiallahuanhu dia berkata: Rasulullah bersabda: Tidak ada hari-hari yang lebih besar di sisi Allah Ta’ala dan tidak ada amal perbuatan yang lebih dicintai selain pada sepuluh hari itu. Maka perbanyaklah pada hari-hari tersebut Tahlil, Takbir dan Tahmid “ (Riwayat Tabrani dalam Mu’jam Al Kabir)

d.Puasa hari Arafah.
Puasa Arafah sangat dianjurkan bagi mereka yang tidak pergi haji, sebagaimana riwayat dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bahwa beliau berkata tentang puasa Arafah (yang artinya): "Saya berharap kepada Allah agar dihapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya" (Riwayat Muslim).
e.Berkurban pada tanggal 10 Dzulhijjah dan hari Tasyrieq
Berkurban merupakan ibadah yang di syariatkan dalam agama Islam, sebagai ibadah untuk mendekatkan diri bagi seorang hamba kepada Allah Swt. Firman Allah Swt dalam surat Al Kautsar ayat 1-3:

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3)
"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak(1) Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah(2) Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus" (QS:Al Kautsar[108]:1-3)
Setiap hamba akan menemui ujian pengorbanan sesuai dengan bobot dan kadar keimanannya. Kita selalu dalam saringan dan ujian Allah Swt. Babak-babak penyaringan itu akan terus dan berjalan melalui peristiwa demi peristiwa. Semua itu pada hakikatnya Allah Swt hendak menguji kualitas keimanan setiap hambaNya. Apakah termasuk kualitas keimanan sungguhan apa tidak, manakah yang lebih dominan antara iman dan rasa eman. Firman Allah Swt:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ(محمد31)
"Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu"(QS: Muhammad[47]:31)

Ibadah kurban hukumnya adalah sunnah muakadah (sangat dianjurkan) bagi mereka yang mampu secara materi. Ini seperti dijelaskan oleh Rasulullah Saw, "Barang siapa memiliki kelapangan rizki (keuangan), lalu ia tidak berkurban, maka janganlah ia datang ke tempat shalat kami,"(HR.Ahmad). Maka bagi kaum muslimin yang telah mampu atau kuasa menyembelih hewan kurban, hendaklah melaksanakannya tanpa ragu-ragu sebagai usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Perintah melaksanakan ibadah kurban mempunyai beberapa keutamaan, diantaranya sebagai berikut:

Pertama: Pengampunan dari Allah Swt. Rasulullah Saw telah bersabda kepada anaknya, Fatimah, ketika beliau ingin menyembelih hewan qurban.”Ya Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa-dosa yang kamu lakukan. Dan bacalah : Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Swt, Rabb alam semesta (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi)

Kedua: Mengharap keridhaan dari Allah Swt. Allah Swt telah berfirman:

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ (الحج37)
"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya"( QS:Al Hajj[22]:37)
Ketiga: Ibadah kurban merupakan amalan yang paling dicintai Allah pada hari Raya Idul Adha. “Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai Allah dari bani Adam ketika hari raya Idul Adha selain menyembelih hewan kurban”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan hakim)

Keempat: Hewan kurban sebagai saksi di hari kiamat. “Sesungguhnya hewan kurban itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan kurban telah terletak disuatu tempat disisi Allah sebelum mengalir ditanah. Karena itu, bahagiakan dirimu dengannya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan hakim)

Kelima: Mendapatkan pahala yang besar. Pahala yang amat besar, yakni diumpamakan seperti banyaknya bulu dari binatang yang disembelih, ini merupakan penggambaran saja tentang betapa besarnya pahala itu, hal ini dinyatakan oleh Rasulullah SAW. "Pada tiap-tiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Idul Adha bukanlah hari raya biasa. Untuk merayakannya tidak sekedar bertakbir, tahlil, tahmid serta bertasbih. Yang dilanjutkan dengan shalat ied dan menyembelih hewan kurban. Tapi lebih dari itu, idul adha melalui syariat kurban mengingatkan kita untuk merenung, berpijak , dari keagunanan sejarah yang melatar belakanginya tentang pengorbanan Nabiyallah Ibrahim dan putra tercinta Ismail, anak yang sangat disayangi dan menjadi buah hati selama ini ternyata harus di sembelih sebagai perintah Allah Swt.

Demikianlah, semoga kita termasuk yang dapat berkurban pada tahun ini, insya Allah dengan rezeki yang berkah dan rahmat dari Allah Swt kita dapat mengeluarkan kurban di tahun mendatang, amin.

Sumber: Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Keutamaan Dan Rahasia Jum'at, Etika Menyambut Hari Jumat


Keutamaan Dan Rahasia Jum'at, Etika Menyambut Hari Jumat - Rasulullah sangat memuliakan hari Jumat. Dalam banyak riwayat, Rasulullah bahkan meminta kita memuliakan hari itu. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah pernah bersabda : “Hari terbaik di mana matahari terbit di dalamnya ialah hari Jumat. Pada hari itu Adam Alaihissalam diciptakan, dimasukkan ke surga, dikeluarkan daripadanya dan kiamat tidak terjadi kecuali di hari Jumat.” [Riwayat Muslim]

Rasulullah juga pernah bersabda : “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata : ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” ( Shohih. HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An- Nasa’i )

Keistimewaan lain hari Jumat adalah saat-saat dikabulkannya doa, yaitu saat-saat terakhir setelah shalat ashar ( seperti yang dijelaskan dalam banyak hadits ) atau di antara duduknya imam di atas mimbar saat berkhutbah Jumat sampai shalat selesai ditunaikan.

Amalan Mulia

Allah mengkhususkan hari Jumat ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari umat-umat terdahulu. Di dalamnya banyak rahasia dan keutamaan yang datangnya langsung dari Allah.

Beberapa rahasia keagungan hari Jumat adalah sebagai berikut :

1. Pertama, Hari Keberkahan.
Di mana di hari Jumat berkumpul kaum Muslimin di masjid-masjid untuk mengikuti shalat dan sebelumnya mendengarkan dua khutbah Jumat yang mengandung pengarahan dan pengajaran serta nasihat-nasihat yang ditujukan kepada kaum muslimin yang kesemuanya mengandung manfaat agama dan dunia.
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah menyebut hari Jumat memiliki 33 keutamaan.
Bahkan Imam as-Suyuthi menyebut ada 1001 keistimewaan.

2. Kedua, Hari Dikabulkannya doa.
Di antara rahasia keutamaan hari Jumat lain adalah, di hari itu terdapat waktu-waktu dikabulkannya doa.

Di hari Jumat itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu.” [ HR.Bukhari dan Muslim ]

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :
Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya.”
[ Muttafaqun Alaih ]

3. Ketiga, Hari Diperintahkannya Shalat Jumat.
Rasulullah bersabda :
Hendaklah kaum-kaum itu berhenti dari meninggalkan shalat Jumat. Atau ( jika tidak ) Allah pasti akan mengunci hari mereka, kemudian mereka pasti menjadi orang- orang yang lalai.” [ HR.Muslim ]

Dalam riwayat lain Rasulullah menyebutkan :
Shalat Jumat adalah hak yang diwajibkan kepada setiap Muslim kecuali empat orang : budak, atau wanita, atau anak kecil, atau orang sakit.”[ HR.Abu Daud ]

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” [ QS: Al-Jumu'ah:9 ]

Barangsiapa yang bersuci dan mandi, kemudian bergegas dan mendengar khutbah dari awal, berjalan kaki tidak dengan berkendaraan, mendekat dengan imam, lalu mendengarkan khutbah dan tidak berbuat sia-sia, maka baginya bagi setiap langkah pahala satu tahun baik puasa dan shalatnya..”

4. Keempat, Hari Pembeda antara Islam dan Non- Muslim.
Hari Jumat adalah hari istimewa bagi kaum Muslim. Selain itu diberikan Nabi untuk membedakan antara harinya orang Yahudi dan orang Nashrani.

Abu Hurairah meriwayatkan :
Rasulullah bersabda: “Allah telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya mereka, oleh karena itu hari raya orang Yahudi adalah hari Sabtu, dan hari raya orang Nasrani adalah hari Ahad, kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya, sehingga Allah menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari Jumat, Sabtu, dan Ahad.
Dan di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun di dunia kita adalah penghuni yang terakhir, namun di hari kiamat nanti kita adalah urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk.”
[ HR. Muslim ]

5. Kelima, Hari Allah s.w.t menampakan diri.
Dalam sebuah riwayat disebutkan,Hari Jumat Allah s.w.t menampakkan diri kepada hamba-hambaNya yang beriman di Surga.

Dari Anas bin Malik dalam mengomentari ayat:
Dan Kami memiliki pertambahannya” ( QS.50:35 ) mengatakan:”Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jumat.”

Dan masih banyak keistimewan hari Jumat.
Di antaranya adalah : Dalam “al-Musnad” dari hadits Abu Lubabah bin Abdul Munzir, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau bersabda: “Penghulunya hari adalah hari Jumat, ia adalah hari yang paling utama di sisi Allah Subhanahu Wata’ala, lebih agung di sisi Allah Subhanahu Wata’ala dari pada hari Idul Fitri dan Idul Adha."

Pada hari Jumat tersebut terdapat lima keistimewaan: Hari itu, bapak semua umat manusia, Nabi Adam ‘Alaihissalam diciptakan, diturunkan ke dunia, dan wafat.
Hari kiamat tak akan terjadi kecuali hari Jum’at.

Karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, sangat memuliakan hari ini, menghormatinya, dan mengkhususkannya untuk beribadah dibandingkan hari-hari lainnya.

Etika Menyambut Hari Jumat

1. Mandi Jum’at (jinabat)

Mandi pada hari Jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim yang baligh berdasarkan hadits Abu Sa’id Al Khudri, di mana Rasulullah bersabda, yang artinya: “Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang baligh.” ( HR. Bukhori dan Muslim )
Mandi Jumat ini diwajibkan bagi setiap muslim pria yang telah baligh, tetapi tidak wajib bagi anak-anak, wanita, orang sakit, dan musafir. Sedangkan waktunya adalah sebelum berangkat sholat Jumat.

Adapun tata cara mandi Jumat ini seperti halnya mandi jinabat biasa.
Rasulullah bersabda yang artinya : “Barangsiapa mandi Jumat seperti mandi jenabat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Berpakaian Bersih dan Memakai Wangi-Wangian

Rasulullah berkata :
Siapa yang mandi pada hari Jumat, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi di antara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jum’at.” [ HR. Bukhari ]

3. Menghentikan Aktivitas Jual-Beli dan Menyegerakan ke Masjid

Anas bin Malik berkata :
Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang setelah sholat Jumat.” [ HR. Bukhari ]
Al Hafidz Ibnu Hajar berkata :
Makna hadits ini yaitu para sahabat memulai sholat Jumat pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada sholat zuhur ketika panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian sholat ketika matahari telah rendah panasnya.” ( Lihat Fathul Bari II / 388 )

4. Sholat Sunnah Sebelum dan Sesudah Shalat Jum’at

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
Barangsiapa mandi kemudian datang untuk sholat Jumat, lalu ia sholat semampunya dan dia diam mendengarkan khotbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya ditambah tiga hari.”                          [ HR. Muslim ]

5. Membaca Surat Al Kahfi

Nabi bersabda yang artinya : “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat maka Allah akan meneranginya di antara dua Jumat.”

6. Memperbanyak Shalawat

Dari Anas r.a, Rasulullah bersabda :
Perbanyaklah shalawat pada hari Jumat dan malam Jumat.”  [ HR. Baihaqi ]

Dari Anas Radhiallahu ‘anhu, dia mengatakan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, bersabda :
Sebaik-baik hari kalian adalah hari Jumat. pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu beliau diwafatkan, pada hari itu sangkakala ditiup, pada hari itu manusia bangkit dari kubur, maka perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari itu, karena shalawat kalian akan diperlihatkan kepadaku”,

para shahabat bertanya: “wahai Rasulullah, bagaimana diperlihatkan kepada engkau sedangkan tubuh engkau sudah hancur ( sudah menyatu dengan tanah ketika sudah wafat ),
Beliau menjawab:
sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala mengharamkan kepada bumi untuk memakan ( menghancurkan ) jasad para Nabi.” [ HR. "al-Khamsah ]

Keutamaan Beramal 10 Hari Di Awal Bulan Dzulhijjah


Para pengunjung blog Hikmah Kehidupan yang terhormat pada kesempatan ini kami menampilkan Keutamaan Beramal 10 Hari Di Awal Bulan Dzulhijjah sebagai berikut;


قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا الْعَمَلُ، فِي أَيَّامٍ، أَفْضَلَ مِنْهَا، فِي هَذِهِ، قَالُوا، وَلَا الْجِهَادُ، قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ، يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ، وَمَالِهِ، فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ

(صحيح البخاري)

“Sabda Rasulullah saw: Tiada amal dalam hari hari lebih mulia dari hari hari ini (1-10 dzulhijjah), mereka bertanya: tidak juga Jihad fii sabilillah wahai Rasulullah?, Rasul saw bersabda: tidak juga jihad fi sabilillah kecuali orang yang berjihad dengan dirinya dan semua hartanya, dan tak kembali dg sesuatupun (harta dan nyawanya tak kembali). (Shahih Bukhari).

Allah subhanahu wata’ala telah bersumpah dengan kemuliaan 10 hari bulan dzulhijjah

وَاْلفَجْرِ , وَلَيَالٍ عَشْرٍ ,

Demi waktu fajar, (yaitu waktu Idul Adha yaitu fajar 10 Dzulhijjah), Demi malam malam yg sepuluh, (1-10 dzulhijjah)

وَاشَّفْعِ وَالْوَتْرِ

Demi yg ganjil dan genap, (maksudnya tiada perbedaan antara ganjil dan genapnya kesemuanya 10 malam itu penuh dengan keluhuran), terikatlah kita kepada sabda Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang baru saja kita baca tadi :

مَا الْعَمَلُ، فِي أَيَّامٍ ، أَفْضَلَ مِنْهَا ، فِي هَذِهِ،

tidak ada suatu amal perbuatan, maksudnya sangat besar ibadah pahalanya itu dilipat gandakan oleh Allah subhanahu wata’ala) selain hari – hari ini, yaitu 10 hari di bulan dzulhijjah mulai tanggal 1 hingga tanggal 10 dzulhijjah.

Dijelaskan oleh Al Imam Hujjatul islam Ibn Hajar dan juga didalam syarah nawawi ala shahih muslim, juga para muhaditsin lainnya kalau amal – amal ibadah di 10 hari ini adalah dilipat gandakaan bukan 10 kali lipat tapi 700 kali lipat. Sekali engkau menyebut Alhamdulillah tertulis 700 kali kau menyebutnya, sekali kau bershalawat maka terhitung 700 kali bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sekali kau berdoa kepada Allah terhitung 700 kali kau berdoa pada Allah subhanahu wata’ala, inilah rahasia keluhuran.

Namun dijelaskan oleh Hujjatul islam Al Imam Ibn Hajar Al Asqalaniy didalam kitabnya Fathul Baari bahwa terdapat ikhtilaf akan pemahaman hadits ini karna sebagian hadits merujuk bahwa yang dimaksud hadits ini adalah bukan 10 malam pertama bulan dzulhijjah tetapi hari – hari tasyrik yaitu justru sesudah dzulhijjah, Namun kesimpulan dari dua pendapat ini adalah dari mulai 1 dzulhijjah sampai hari tasyrik berakhir kesemuanya termasuk ke dalam hadits ini dan inilah yang sempurna dari yang memaknai hadits ini yang paling sempurna daripada membijaksana yaitu mengambil kesempurnaan dari keseluruhan yang khilaf hingga dari mulai 1 dzulhijjah sampai berakhirnya hari tasyrik, sudah terlipat gandakan amal pahala kita 700 kali lipat.

Maka inilah malam malam doa, inilah malam malam untuk memperbanyak istighfar dan munajat, inilah malam malam untuk memperbanyak sujud,untuk memohon cahaya kepada yang Maha memiliki cahaya, maka selalulah berdoa agar Sang Maha Bercahaya melimpahkan kepadamu cahaya, sebagaimana manusia dan makhluk yang paling bercahaya (Nabi saw) selalu berdoa setiap harinya :

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِّي نُورًا فِي قَلْبِي

Maka kita pun berdoa (sebagaimana doa nabi saw) :
Wahai Allah jadikanlah sanubari kami dipenuhi cahaya, jadikanlah telinga kami dipenuhi cahaya

(maksudnya pendengaran kita selalu menjadi sebab bercahayanya jiwa kita, bukan maksudnya pendengaran atau telinga kita bercahaya), maksudnya apapun yang kita dengar Allah menutup hal – hal yang hina masuk kedalam pemikiran tapi Allah menjadikan hal – hal yang mulia berlipat ganda maknanya. Mendengar satu hadits atau satu ayat maka telinga menyampaikannya kedalam pemikiran, pemikiran memahaminya jauh lebih besar dari yang di sampaikan oleh telinga.

Dan juga menjadikan penglihatan kita bercahaya, maksudnya membuat apa yang kita lihat tembok, warna, bentuk kesemuanya mengenalkan kita kepada sang Maha bercahaya menuntun kita dan membuat kita semakin ingat kepada yang Maha bercahaya “Allah”.

Dialah Allah Yang Maha Bercahaya dan Maha Menciptakan cahaya, Cahaya Allah bukan menerangi mata, tetapi menerangi jiwa, cahaya Allah tidak bisa dilihat mata namun dilihat jiwa. Sebagaimana sabda Nabi Muhammd shallallahu ‘alaihi wasallam. Setelah manusia melewati derajat iman ia akan melewat sampai kederajat ihsan,

الْإِحْسَانُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

Al Ihsan Agar kau beribadah seakan kau melihat Allah, jika kau tak melihat Nya maka Dia Melihatmu (Shahih Bukhari)

“melihat Allah tentunya bukan dengan bentuk karena bentuk hanya untuk mahkluk, Allah Maha suci dari segala bentuk, namun kewibawaan Nya lah yang telihat oleh sanubari, keindahan terlihat oleh sanubari, cahaya keluhuran terlihat oleh sanubari sehingga semakin sanubari mengenal Allah semakin ia merasa kewibawaan Allah, semakin ia merasa seluruh alam semesta seakan tiada yang ada hanya Allah, walaupun ia, makan, minum, berbicara, bekerja, berumah tangga namun jiwanya tidak mau lepas lagi dari Allah.

Berkata Syekh Al Imam Ahmad al Alawiy mereka berkata mereka manusia melihat kami duduk berbicara diantara mereka padahal jiwa kami ada di puncak puncak tertinggi, selalu bersama keluhuran ilahi, selalu didalam dzikir, selalu didalam ingat kepada Allah selalu di dalam kemuliaan Allah, selalu asyik dalam samudera kerinduan Allah, jiwa seperti inilah yang membuat iblis melarikan diri menjauh sebagaimana terhadap Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu dan dikatakan Al Imam Ibn Hajar Al Asqalaniy didalam kitabnya Fathul Baari bahwa ini bukan hanya kepada sayyidina Umar saja tapi terhadap banyak juga para sahabat lainnya.

Diriwayatkan dalam riwayat yg kuat, bahwa ketika syaiton ingin menggoda seseorang yang ingin melakukan shalat maka ia terhalang untuk mendekat kepadanya selalu mundur dan mundur tidak bisa mendekat, dan disebelah orang yang shalat itu ada yang sedang tidur maka ketika ditanyakan kepada syaiton : “kenapa kamu terus mundur maju mundur tidak bisa mendekat pada orang yang shalat?” maka syaiton menjawab : “bukan orang yang shalat yang tidak bisa kudekati, tapi orang yang tidur ini nafasnya membakarku sehingga membuat aku tidak bisa mendekati orang yang sedang shalat itu, si tidur ini penuh dengan makrifah billah jiwanya, nafasnya penuh dengan dzikir dan saat ia tidur ia tidak lupa membaca doa – doa dan dzikir, tidak lepas dari surat/ayat al kursi, tasbih, tahmid, dan tahlil dan diakhiri dengan :

لآاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ,لَهُالْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Hari hari yang penuh dengan cahaya keluhuran ini maka bercahayalah, bergemilanglah dengan cahaya keridoan ilahi, terang benderanglah dengan cahaya ketaatan, terang benderanglah dengan dzikir, terang benderanglah dengan sujud, singkirkan dulu dosa – dosa yang sudah niat kau buat nanti waktunya akan datang dan semoga tidak akan pernah datang waktu untuk berbuat dosa, kehabisan waktu untuk terus didalam cahaya luhur dan dengan cahaya luhur ini kau bisa diberi apa yang kau cita – citakan dan lebih dari yang kau cita – citakan.

Sebagaimana dikatakan oleh Al Imam Fakhrul wujud Abubakar bin Salim “tinggalkan cita – cita mu jika kalian ingin cita – cita kami, namun setelah kalian mengikuti cara yang benar cahaya yang luhur dari tuntunan sang Nabi yang bercahaya luhur, maka kalian akan lihat cita cita kalian itu berdatangan kepada kalian”. 
mereka mendapatkan apa yang mereka cita citakan, yg dahulu mereka tinggalkan demi mencapai keridhoan Allah, maka cita citaannya diberikan oleh Allah subhanahu wata’ala .
Demikian yang dapat kami berikan semoga bermanfaat dan terimakasi atas kunjungannya.

Rabu, 26 Agustus 2015

Rasul Muhammad Saw Pemberi Syafaat


Selamat berjumpa kembali pengunjung setia blog Hikmah Kehidupan  semoga  artikel kami  ini berkenan dihati para pengunjung setia kali ini kami menampilkan Rasul Muhammad Saw Pemberi Syafaat menurut al hadist Al-Bukhari dan Muslim ra, yang mana disitu di tegaskan bahwa hanya Rasul Muhammad Saw yang dapat memberi syafat kepada umat sebagai berikut :


Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda,
Saya adalah pemimpin semua orang pada hari kiamat. Tahukah kalian sebabnya apa?
Allah azza wa jalla mengumpulkan orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang akhir di suatu dataran tinggi. Mereka dapat dilihat oleh orang yang melihat dan dapat mendengar orang yang memanggil.

Matahari dekat sekali dari mereka. Semua orang mengalami kesusahan dan penderitaan yang mereka tidak mampu memikulnya. Lantas orang-orang berkata, ‘Apakah kalian tidak tahu sampai sejauh mana yang kalian alami ini?
Apakah kalian tidak memikirkan siapa yang dapat memohonkan syafaat kepada Rabb untuk kalian?’
Lantas sebagian orang berkata kepada sebagian lain, ‘Ayah kalian semua, Nabi Adam ‘Alaihis Salam’.
Mereka pun mendatangi beliau, lalu mereka berkata, ‘Wahai Nabi Adam! Engkau adalah ayah semua manusia.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakanmu dengan kekuasaan-Nya dan meniupkan ruh-Nya ke dalam tubuhmu. Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga memerintahkan kepada malaikat untuk bersujud, sehingga mereka pun bersujud kepadamu.

Di samping itu, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan tempat tinggal kepadamu di surga. Sudilah kiranya engkau memohonkan syafaat kepada Rabbmu untuk kami?
Bukankah engkau tahu apa yang kami alami dan sampai sejauh apa menimpa kami?
Nabi Adam ‘Alaihis Salam menjawab, ‘Sungguh hari ini Rabbku sangat murka. Belum pernah Dia murka seperti ini sebelumnya dan Dia tidak akan murka seperti ini lagi setelahnya. Sungguh, Dia melarang ku akan suatu pohon, tetapi saya berbuat maksiat. Diriku, diriku, diriku. Pergilah ke selain aku.
Pergilah kepada Nabi Nuh ‘Alaihis salam’.

Lantas mereka mendatangi Nabi Nuh ‘alaihissalam, lalu mereka berkata, ‘Wahai Nuh! Engkaulah Rasul pertama di muka bumi ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebut dirimu hamba yang banyak bersyukur.

Bukankah engkau mengetahui apa yang sedang kita alami sekarang? Sudilah kiranya engkau memohonkan syafaat kepada Rabbmu untuk kami?’ Nabi Nuh ‘alaihissalam menjawab, ‘Sungguh, hari ini Rabbku sangat murka. Belum pernah Dia murka seperti ini sebelumnya dan Dia tidak akan murka seperti ini lagi setelahnya. Sungguh, saya mempunyai suatu dosa mustajab yang telah saya gunakan untuk mendoakan kebinasaan pada kaumku. Diriku, diriku, diriku, pergilah ke selain aku. Pergilah pada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam’.

Kemudian mereka pun mendatangi Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, lalu mereka bertanya, ‘Wahai Ibrahim! Engkau adalah Nabi Allah dan kekasih Allah di antara penduduk bumi. Mohonkanlah syafaat kepada Rabbmu untuk kami. Bukankah engkau telah mengetahui keadaan yang sedang kami alami?’

Lalu Nabi Ibrahim ‘alaihissalam menjawab, ‘Sungguh, hari ini Rabbku sangat murka. Belum pernah Dia murka seperti ini sebelumnya dan Dia tidak akan murka seperti ini lagi setelahnya. Sesungguhnya saya pernah berdusta sebanyak tiga kali. Diriku, diriku, diriku, pergilah ke selain aku. Pergilah pada Nabi Musa ‘alaihissalam’.

Selanjutnya mereka mendatangi Nabi Musa ‘alaihissalam, lalu mereka berkata, ‘Wahai Nabi Musa! Engkau adalah utusan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi keutamaan kepadamu dengan kerasulan dan kalam-Nya yang melebihi orang lain. Mohonkanlah syafaat kepada Rabbmu untuk kita. Bukankah engkau mengetahui keadaan yang sedang kita alami?’

Lantas Nabi Musa ‘alaihissalam menjawab, ‘Sungguh, hari ini Rabbku sangat murka. Belum pernah Dia murka seperti ini sebelumnya dan Dia tidak akan murka seperti ini lagi setelahnya. Sungguh, saya pernah membunuh seorang manusia padahal saya tidak diperintahkan untuk membunuhnya. Diriku, diriku, diriku, pergilah ke selain aku. Pergilah pada Nabi Isa ‘alaihissalam’.

Setalah itu, mereka pun mendatangi Nabi Isa ‘alaihissalam, lalu mereka berkata, ‘Wahai Nabi Isa! Engkau adalah utusan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan yang diciptakan dengan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) ruh dari-Nya. Engkau dapat berbicara dengan orang-orang ketika masih dalam buaian. Mohonkanlah syafaat kepada Rabbmu untuk kita. Bukankah engkau mengetahui keadaan yang sedang kita alami?’

Lantas Nabi Isa ‘alaihissalam menjawab, ‘Sungguh, hari ini Rabbku sangat murka. Belum pernah Dia murka seperti ini sebelumnya dan Dia tidak akan murka seperti ini lagi setelahnya.’ Nabi Isa tidak menyebutkan dosa yang diperbuatnya. ‘Diriku, diriku, diriku, pergilah ke selain aku. Pergilah pada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam’.

Lalu mereka mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, selanjutnya mereka berkata, ‘Wahai Muhammad! Engkau adalah utusan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan penutup para nabi. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu dan yang akan datang.

Mohonkanlah syafaat kepada Rabbmu untuk kita. Bukankah engkau mengetahui keadaan yang sedang kita alami?’ Lantas saya berangkat hingga saya sampai di bawah Arsy. Kemudian saya bersujud kepada Rabbku.

Lantas Allah Subhanahu wa Ta’ala ajarkan padaku pujian-pujian kepada-Nya serta keindahan sanjungan terhadap-Nya yang belum pernah Dia ajarkan kepada selain diriku.

Lalu dikatakan, ‘Wahai Muhammad! Angkatlah kepadamu. Ajukanlah permohonan, niscaya permohonanmu dikabulkan. Mohonlah syafaat, pastilah akan diterima syafaatmu.’ Selanjutnya aku mengangkat kepalaku, lalu saya berkata, ‘Ummatku, wahai Rabbku, umatku wahai Rabbku, ummatku wahai Rabbku!’

Lantas dikatakan, ‘Wahai Muhammad! Masukkanlah umatmu yang tidak peru dihisab dari pintu surga ke sebelah kanan. Mereka juga sama dengan orang-orang lain di selain pintu tersebut.’ Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Demi Dzat yang mengauasai diriku, sesungguhnya jarak anara dua daun pintu dari beberapa daun pintu surga sama dengan jarak antara Mekah dan Hajar atau antara Mekah dan Bushra’.”(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Demikian artikel Rasul Muhammad Saw Pemberi Syafaat yang bisa kami tuliskan mudah-mudahan bermanfaat dan apabila para pembaca setia blog Hikmah Kehidupan terimakasi atas kunjunganya.

Kata Kata Bijak

Selamat berjumpa kembali pengunjung setia blog Hikmah Kehidupan  semoga  artikel kami  ini berkenan dihati para pengunjung setia kali ini kami menampilkan beberapa Kata Kata Bijak Islami yang kami ambil dari Al-Qur'an ,dari al hadist dan kata kata bijak alim ulama sebagai berikut :





Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.  Al Qur'an (QS.3:160)

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Al Qur'an (QS.2:277)

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. Al Qur'an  (QS.2:245)

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. Al Qur'an (QS.2:216)

Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas. Al Qur'an (QS.2:212)

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu. Al Qur'an (QS.2:45),

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al Qur'an (QS.16:18),

Sesungguhnya di antara dosa-dosa ada yang tidak bisa dihapus (ditebus) dengan pahala shalat, sedekah atau haji namun hanya dapat ditebus dengan kesusah-payahan dalam mencari nafkah.  HR. Ath-Thabrani.

Barangsiapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan manusia maka Allah akan melindunginya dari beban gangguan manusia.  (HR. Ad-Dailami).

Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli.  (HR. Abu Dawud dan Ahmad).

Tiada makanan yang lebih baik daripada hasil usaha tangan sendiri.  (HR. Bukhari).

Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hambaNya bersusah payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal.  (HR. Ad-Dailami).

Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. — (HR. Ahmad)

“Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya, niscaya terputuslah rezeki daripadanya”. (HR. Al-Hakim dan ad-Dailami).

“Sesungguhnya Allah mengampuni beberapa perilaku umatku, yakni  (karena) keliru, lupa dan terpaksa”. (HR. Ibnu Majah).

“Barangsiapa masuk surga, ia bersenang-senang dan tidak bersedih, pakaiannya tidak usang dan kemudahannya tidak lenyap. (HR. Muslim)”

“Dosa itu segala sesuatu yang menggelisahkan perasaanmu dan yang engkau tidak suka bila dilihat orang lain”. (HR. Muslim)

“Ya Allah,perbaikilah agamaku yang merupakan sandaran segala urusanku.Dan perbaikilah urusan duniaku yang merupakan tempat tinggalku,dan perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat kembaliku..dan jadikanlah kehidupanku sebagai tambahan bagi kebaikanku dan kematianku sebagai tempat istirahat dari segala kejelekanku”. (HR Muslim)

“Allah akan menolong seorang hamba, selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya. (HR. Muslim)”


“Jika sore tiba, janganlah tunggu waktu pagi, jika pagi tiba, janganlah tunggu waktu sore. Manfaatkan masa sehatmu sebelum tiba masa sakitmu dan manfaatkan masa hidupmu sebelum tiba ajalmu.”(Umar bin Khattab)


“Orang yang sempurna imannya tidak akan meninggalkan suatu amalan yang dapat mendekatkan dirinya kepada Allah sekalipun terdapat ribuan alasan untuk meninggalkannya. (Sayyid Abdullah Al-Haddad)”

“Janganlah membuatmu putus asa dalam mengulang-ulang doa, ketika Allah menunda ijabah doa itu. Dialah yang menjamin ijabah doa itu menurut pilihan-Nya padamu, bukan menurut pilihan seleramu. Kelak pada waktu yang dikehendaki-Nya, bukan menurut waktu yang engkau kehendaki. (Ibnu Atha’ilah)”

“Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, niscaya Allah akan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia. (Sufyan bin Uyainah)”

“Apa yang Allah pilihkan bagi hamba-Nya yang beriman adalah pilihan terbaik, meski tampak sulit, berat, atau memerlukan pengorbanan harta, kedudukan, jabatan, keluarga, anak, atau bahkan lenyapnya dunia dan seisinya. (Abdullah Azzam)”

“Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah kebahagiaan pun disisi Allah.(Adh-Dhahhak)”


Demikian yang bisa kami tuliskan mudah-mudahan bermanfaat dan apabila para pembaca setia blog  Hikmah Kehidupan ingin membaca artikel lain seperti Kata-Kata Mutiara Islam Penyejuk Hati , Doa Dan Wiridan Ibu Hamil Sampai Melahirkan , dll

Kisah Sahabat Bilal, Adzan Terakhir Sahabat Bilal Bin Rabbah

Kisah Sahabat Bilal, Adzan Terakhir Sahabat Bilal Bin Rabbah, berikut ini adalah kisah yang sangat mengharukan dari shabat Nabi Bilal bin Rabbh ra. Semoga kisah dan artikel ini bermanfaat untuk para pembaca setia Hikmah Kehidupan, selamat membaca.


ADZAN TERAKHIR SHAHABAT BILAL

Semua pasti tahu, bahwa pada masa Nabi, setiap masuk waktu sholat, maka yang mengkumandankan adzan
adalah Bilal bin Rabah. Bilal ditunjuk karena memiliki suara yang indah. Pria berkulit hitam asal Afrika itu mempunyai suara emas yang khas. Posisinya semasa Nabi tak tergantikan oleh siapapun, kecuali saat perang saja, atau saat keluar kota bersama Nabi. Karena beliau tak pernah berpisah dengan Nabi, kemanapun Nabi pergi. Hingga Nabi menemui Allah ta’ala pada awal 11 Hijrah. Semenjak itulah Bilal menyatakan diri tidak akan mengumandangkan adzan lagi. Ketika Khalifah Abu Bakar Ra. memintanya untuk jadi mu’adzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata: “Biarkan aku jadi muadzin Nabi saja. Nabi telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi.”

Abu Bakar terus mendesaknya, dan Bilal pun bertanya: “Dahulu, ketika engkau membebaskanku dari siksaan Umayyah bin Khalaf. Apakah engkau membebaskanmu karena dirimu apa karena Allah?.” Abu Bakar Ra. hanya terdiam. “Jika engkau membebaskanku karena dirimu, maka aku bersedia jadi muadzinmu. Tetapi jika engkau dulu membebaskanku karena Allah, maka biarkan aku dengan keputusanku.” Dan Abu Bakar Ra. pun tak bisa lagi mendesak Bilal Ra. untuk kembali mengumandangkan adzan. 

Kesedihan sebab ditinggal wafat Nabi Saw., terus mengendap di hati Bilal Ra. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria. Lama Bilal Ra. tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Nabi Saw. hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: “Ya Bilal, wa maa hadzal  jafa’? Hai Bilal, kenapa engkau tak mengunjungiku? Kenapa sampai begini?.” Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah pada Nabi. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Nabi.



Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Nabi Saw., pada sang kekasih. Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucunda Nabi Saw., Hasan dan Husein. Sembari mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Nabi Saw. itu. Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal Ra.: “Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan buat kami? Kami ingin mengenang kakek kami.” Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.

Bilal pun memenuhi permintaan itu. Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada
masa Nabi Saw. Masih hidup. Mulailah dia mengumandangkan adzan. Saat lafadz “Allahu Akbar” dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara
yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok nan agung, suara yang begitu dirindukan, itu telah kembali. Ketika Bilal meneriakkan kata “Asyhadu an laa ilaha illallah”, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sembari berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.


Dan saat bilal mengumandangkan “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan. Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Nabi. Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya. Lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai. Hari itu, madinah mengenang masa saat masih ada Nabi Saw. Tak ada pribadi agung yang begitu dicintai seperti Nabi Saw. Dan adzan itu, adzan yang tak bisa dirampungkan itu, adalah adzan pertama sekaligus adzan terakhirnya Bilal Ra. semenjak Nabi Saw. wafat. Dia tak pernah bersedia lagi mengumandangkan adzan. Sebab kesedihan yang sangat segera mencabik-cabik hatinya mengenang seseorang yang karenanya dirinya derajatnya terangkat begitu tinggi. Semoga kita dapat merasakan nikmatnya Rindu dan Cinta seperti yang Allah karuniakan kepada Sahabat Bilal bin Rabah Ra. Aamiin

Sejarah KH. Dalhar, Watucongol Magelang (Mbah Dalhar Watucongol)

Mbah Dalhar Watucongol

Simbah KH. Dalhar, Watucongol Magelang

Mbah Dalhar yang bernama lengkap KH. Nahrowi Dalhar, Watucongol dikenal sebagai ulama yang mumpuni. Belum lama ini sosok Kiai Ahmad Abdul Haq meninggal dunia. Kiai kharismatik ini adalah putra dari kiai Dalhar yang juga dikenal sebagai salah satu wali Allah yang masyhur di tanah Jawa.
Mbah Dalhar begitu panggilan akrabnya adalah mursyid tarekat Syadziliyah dan dikenal sebagai seorang yang wara’ dan menjadi teladan masyarakat.
Kiai Haji Dalhar, Watucongol, Magelang dikenal sebagai salah satu guru para ulama. Kharisma dan ketinggian ilmunya menjadikan rujukan umat Islam untuk menimba ilmu. Mbah Dalhar , begitu panggilan akrabnya adalah sosok yang disegani sekaligus panutan umat Islam, terutama di Jawa Tengah. Salah satu mursyid tarekat Syadziliyah ini dikenal juga menelorkan banyak ulama yang mumpuni.

Nasabnya

Mbah Dalhar dilahir kan pada 10 Syawal 1286 H atau 10 Syawal 1798 – Je (12 Januari 1870 M) di Watucongol, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Lahir dalam lingkungan keluarga santri yang taat. Sang ayah yang bernama Abdurrahman bin Abdurrauf bin Hasan Tuqo adalah cucu dari Kyai Abdurrauf. Kekeknya mbah Dalhar dikenal sebagai salah seorang panglima perang Pangeran Diponegoro. Adapun nasab Kyai Hasan Tuqo sendiri sampai kepada Sunan Amangkurat Mas atau Amangkurat III. Oleh karenanya sebagai keturunan raja, Kyai Hasan Tuqo juga mempunyai nama lain dengan sebutan Raden Bagus Kemuning.


Masa Kanak-Kanak

Semasa kanak–kanak, Mbah Dalhar belajar Al-Qur’an dan beberapa dasar ilmu keagamaan pada ayahnya sendiri. Pada usia 13 tahun baru mondok di pesantren. Ia dititipkan oleh ayahnya pada Mbah Kyai Mad Ushul (begitu sebutan masyhurnya) di Dukuh Mbawang, Ngadirejo, Salaman, Magelang. Di bawah bimbingan Mbah Mad Ushul , ia belajar ilmu tauhid selama kurang lebih 2 tahun.
Kemudian tercatat juga mondok di Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, Kebumen pada umur 15 tahun. Pesantren ini dipimpin oleh Syeikh As Sayid Ibrahim bin Muhammad Al-Jilani Al-Hasani atau yang ma’ruf dengan laqobnya Syeikh Abdul Kahfi Ats-Tsani. Selama delapan tahun mbah Kyai Dalhar belajar di pesantren ini. Selama itulah Mbah Dalhar berkhidmah di ndalem pengasuh. Hal itu terjadi atas dasar permintaan ayahnya kepada Syeikh As Sayid Ibrahim bin Muhammad Al-Jilani Al-Hasani.

Jalan Kaki dan Pemberian Nama

Tidak hanya di daerah sekitar Mbah Dalhar menimba ilmu. Di Makkah Mukaramah beliau berguru kepada beberapa alim ulama yang masyhur. Perjalalannya ke tanah suci untuk menuntut ilmu terjadi pada tahun 1314 H/1896 M. Mbah Kyai Dalhar diminta oleh gurunya, Syeikh As Sayid Ibrahim bin Muhammad Al-Jilani Al-Hasani untuk menemani putera laki – laki tertuanya Sayid Abdurrahman Al-Jilani Al-Hasani untuk menuntut ilmu di Mekkah. Syeikh As Sayid Ibrahim bin Muhammad Al-Jilani Al-Hasani berkeinginan menyerahkan pendidikan puteranya kepada shahib beliau yang menjadi mufti syafi’iyyah Syeikh As Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani.
Keduanya berangkat ke Makkah dengan menggunakan kapal laut melalui pelabuhan Tanjung Mas,Semarang. Ada sebuah kisah menarik tentang perjalanan keduanya. Selama perjalanan dari Kebumen dan singgah di Muntilan, kemudian lanjut sampai di Semarang, Mbah Dalhar memilih tetap berjalan kaki sambil menuntun kuda yang dikendarai oleh Sayid Abdurrahman. Hal ini dikarenakan sikap takdzimnya kepada sang guru. Padahal Sayid Abdurrahman telah mempersilahkan mbah Kyai Dalhar agar naik kuda bersama.

Di Makkah (waktu itu masih bernama Hijaz), mbah Kyai Dalhar dan Sayid Abdurrahman tinggal di rubath (asrama tempat para santri tinggal) Syeikh As Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani yaitu didaerah Misfalah.
Sayid Abdurrahman dalam rihlah ini hanya sempat belajar pada Syeikh As Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani selama 3 bulan, karena beliau diminta oleh gurunya dan para ulama Hijaz untuk memimpin kaum muslimin mempertahankan Makkah dan Madinah dari serangan sekutu. Sementara itu

mbah Kyai Dalhar diuntungkan dengan dapat belajar ditanah suci tersebut hingga mencapai waktu 25 tahun.
Syeikh As_Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani inilah yang kemudian memberi nama “Dalhar” pada mbah Kyai Dalhar. Hingga ahirnya beliau memakai nama Nahrowi Dalhar. Dimana nama Nahrowi adalah nama asli beliau. Dan Dalhar adalah nama yang diberikan untuk beliau oleh Syeikh As Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani. Rupanya atas kehendak Allah Swt, mbah Kyai Nahrowi Dalhar dibelakang waktu lebih masyhur namanya dengan nama pemberian sang guru yaitu Mbah Kyai “Dalhar”.

Ketika berada di Hijaz inilah mbah Kyai Dalhar memperoleh ijazah kemursyidan Thariqah As-Syadziliyyah dari Syeikh Muhtarom Al-Makki dan ijazah aurad Dalailil Khoerat dari Sayid Muhammad Amin Al-Madani. Dimana kedua amaliyah ini dibelakang waktu menjadi bagian amaliah rutin yang memasyhurkan.
Mbah Kyai Dalhar adalah seorang ulama yang senang melakukan riyadhah.
Sehingga pantas saja jika menurut riwayat shahih yang berasal dari para ulama ahli hakikat sahabat – sahabatnya, beliau adalah orang yang amat akrab dengan nabiyullah Khidhr as. Sampai–sampai ada putera beliau yang diberi nama Khidr karena tafaullan dengan nabiyullah tersebut. Sayang putera beliau ini yang cukup ‘alim walau masih amat muda dikehendaki kembali oleh Allah Swt ketika usianya belum menginjak dewasa.

Selama di tanah suci, mbah Kyai Dalhar pernah melakukan khalwat selama 3 tahun disuatu goa yang teramat sempit tempatnya. Dan selama itu pula beliau melakukan puasa dengan berbuka hanya memakan 3 buah biji kurma saja serta meminum seteguk air zamzam secukupnya. Dari bagian riyadhahnya, beliau juga pernah melakukan riyadhah khusus untuk mendoakan para keturunan beliau serta para santri – santrinya.

Dalam hal adab selama ditanah suci, mbah Kyai Dalhar tidak pernah buang air kecil ataupun air besar di tanah Haram. Ketika merasa perlu untuk qadhil hajat, beliau lari keluar tanah Haram.

Selain mengamalkan dzikir jahr ‘ala thariqatis syadziliyyah, mbah Kyai Dalhar juga senang melakukan dzikir sirr. Ketika sudah tagharruq dengan dzikir sirrnya ini, mbah Kyai Dalhar dapat mencapai 3 hari 3 malam tak dapat diganggu oleh siapapun. Dalam hal thariqah As-Syadziliyyah ini menurut kakek penulis KH Ahmad Abdul Haq, beliau mbah Kyai Dalhar menurunkan ijazah kemursyidan hanya kepada 3 orang. Yaitu, Kyai Iskandar, Salatiga ; KH Dimyathi, Banten ; dan kakek penulis sendiri yaitu KH Ahmad Abdul Haq.
Sahrallayal (meninggalkan tidur malam) adalah juga bagian dari riyadhah mbah Kyai Dalhar. Sampai dengan sekarang, meninggalkan tidur malam ini menjadi bagian adat kebiasaan yang berlaku bagi para putera – putera di Watucongol.

Murid dan Karya – karyanya

Karya mbah Kyai Dalhar yang sementara ini dikenal dan telah beredar secara umum adalah Kitab Tanwirul Ma’ani. Sebuah karya tulis berbahasa Arab tentang manaqib Syeikh As-Sayid Abil Hasan ‘Ali bin Abdillah bin Abdil Jabbar As-Syadzili Al-Hasani, imam thariqah As-Syadziliyyah. Selain daripada itu sementara ini masih dalam penelitian. Karena salah sebuah karya tulis tentang sharaf yang sempat diduga sebagai karya beliau setelah ditashih kepada KH Ahmad Abdul Haq ternyata yang benar adalah kitab sharaf susunan Syeikh As-Sayid Mahfudz bin Abdurrahman Somalangu. Karena beliau pernah mengajar di Watucongol, setelah menyusun kitab tersebut di Tremas. Dimana pada saat tersebut belum muncul tashrifan ala Jombang.

Banyak sekali tokoh–tokoh ulama terkenal negara ini yang sempat berguru kepada beliau semenjak sekitar tahun 1920 – 1959. Diantaranya adalah KH Mahrus,Lirboyo ; KH Dimyathi, Banten ; KH Marzuki, Giriloyo dan lain sebagainya. Sesudah mengalami sakit selama kurang lebih 3 tahun, Mbah Kyai Dalhar wafat pada hari Rabu Pon, 29 Ramadhan 1890 – Jimakir (1378 H) atau bertepatan dengan 8 April 1959 M. Ada yang meriwayatkan jika beliau wafat pada 23 Ramadhan 1959. Akan tetapi 23 Ramadhan 1959 bukanlah hari Rabu namun jatuh hari Kamis Pahing.

Minggu, 23 Agustus 2015

Kumpulan Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya

Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya | Kumpulan Nama Bayi Perempuan Lengkap ~ Mari kita lihat Nama Bayi Perempuan Islami dibawah ini dengan lengkap. Bagi anda yang sedang membutuhkan Nama Bayi Perempuan Islami untuk putri tercinta anda.

Bayi Perempuan

Nama Bayi Perempuan Islami Terbaru:
  • Abbasah : Yang banyak memberengut; Singa
  • Abidah : Ahli ibadah ; Yang taat beribadah
  • Abir : Bau minyak wangi yang sedap; Orang banyak
  • Abiyyah : Menolak kehinaan; Terhindar dari hal-hal yang tak terpuji
  • Ablah : Yang besar
  • Banan : Jari; Ujung jari; Jari telunjuk
  • Badilah : Pengganti
  • Badiyah : Perkampungan penduduk di padang pasir
  • Bahijah : Cantik ; Molek ; Elok ; Senantiasa gembira
  • Bahirah : Elok ; Enak dipandang mata; Indah
  • Daimah : Tetap lestari ; Langgeng
  • Dalal : Pembuktian; Kewibawaan; Petunjuk
  • Dalilah : Bukti; Jalan yang terang
  • Danah : Batu mulia
  • Daniah : Buah yang mudah dipetik
  • Dhahhakah : Yang banyak tertawa ; Periang
  • Dhahikah : Batu berwarna putih di gunung; Yang tersenyum
  • Dhari''ah : Yang kecil mungil
  • Dhawiyah : Lembut; Tipis; Halus
  • Dhaifah : Tamu
  • Dina : Agama
  • Durrah : Mutiara
  • Dzihni : Pemahamanku ; Pengertianku
  • Dzikra : Ingatan; Ketenangan; Zikir
  • Dzimam : Perjanjian
  • Fadiyah : Menyelamatkan; tebusan; Yang terlindung
  • Fahimah : Memahami
  • Faidah : Kegunaan ; Manfaat; Faidah; Tambahan
  • Faiha'' : Taman yang semerbak harum
  • Faiqah : Baik ; Istimewa ; Unggul; Yang paling menonjol
  • Hafidzah : Penghafal ; Penjaga
  • Hafshah : Istri Nabi ; Harimau betina ; Pemberani
  • Haibah : Wibawa
  • Hajar : Istri Ibrahim as dan Ibu Ismail as
  • Hajidah : Senang sholat tahajud
  • Ibtihaj : Keceriaan; Kegembiraan
  • Ibtihal : Memohon kepada Alloh
  • Ibtisam : Senyuman
  • Inas : Baik hati; Jinak
  • Inayah : Perlindungan
  • Jaizah : Boleh ; Liburan
  • Jalalah : Kemuliaan
  • Jannah : Surga
  • Jullanar : Nama suatu bunga yang berwarna merah
  • Juman : Mutiara
  • Kalimah : Yang disukai
  • Kaltsum : Wajah yang cantik
  • Kamilah : Sempurna
  • Karmah : Satu buah anggur
  • Kasibah : Yang beruntung
  • Khaulah : Sahabat wanita terkenal, rusa betina
  • Kharidah : Anak gadis; Mutiara yang belum dilubangi
  • Khashibah : Banyak kebaikan
  • Khasyi''ah : Yang khusyu dalam shalat
  • Khutwah : Langkah ; Tujuan
  • Laila : Malam yang gelap
  • Laimun : Buah jeruk yang manis
  • Lathimah : Kesturi
  • Lauhah : Lembaran
  • Layyanah : Kehalusan, kegemulaian
  • Mahdiyah : Yang mendapat hidayah
  • Maimah : Kenikmatan
  • Maimanah : Keberkahan
  • Malihah : Cantik; Indah
  • Nuha : Akal; Pikiran
  • Nujud : Cerdik; Pandai; Leher yang jenjang
  • Nu'ma : Hidup yang enak
  • Nur : Cahaya
  • Nuzhah : Rekreasi; Bepergian
  • Qabilah : Yang menjaminkan ; Yang menanggung
  • Qadriyyah : Yang selalu mampu; Yang beriman kepada Qadha dan Qadar
  • Qafilah : Yang kembali dari perjalanan
  • Qaidah : Aturan
  • Qariah : Pembaca
  • Qasidah : Yang menyengaja ; Mempunyai tujuan
  • Qasamah : Keindahan dan kecantikan
  • Rabi'ah : Yang keempat
  • Radhiyyah : Menurut tatanan; Resmi
  • Radhwa : Keridhaan; Nama bukit yang terletak antara Madinah dan Yanbu'
  • Rafilah : Anggun ; Mewah
  • Rafiqah : Teman dekat ; Kekasih; Istri; Pendamping
  • Rahilah : Yang lemah lembut
  • Rahimah : Kasih sayang; Berhati lembut
  • Raqwan : Kemajuan
  • Sa'adah : Kebahagiaan
  • Sa'danah : Burung dara; Bahagia
  • Sadidah : Benar ; Tepat
  • Sakinah : Ketenangan, ketentraman
  • Salamah : Keselamatan
  • Satirah : Orang yang menutup aib dan dosa
  • Saudah : Harta melimpah; Nama istri Nabi Saw
  • Sausan : Bunga lili
  • Shaimah : Yang berkuasa
  • Shalihah : Baik
  • Syadiyah : Pandai menyanyi
  • Taghrid : Kicau burung; Senandung
  • Tahani : Ucapan selamat
  • Tahiyyah : Kehormatan
  • Tahiyyah : Keselamatan; Kesejahteraan; Kebaikan
  • Thawaf : Tawaf mengelilingi kabah
  • Thayyibah : Baik ; Lezat ; Halal
  • Thifal : Lemah dan halus
  • Tsarwah : Kekayaan
  • Tsawab : Pahala
  • Ula : Tinggi; Kemuliaan
  • Ulayya : Puncak gunung; Langit
  • Ulfah : Kemesraan ; Kasih sayang
  • Usrati : Keluargaku
  • Ustadzah : Guru ; Pengajar
  • Uswatun : Teladan
  • Wadhiah : Yang bagus dan bersih
  • Wahibah : Yang diberi anugerah
  • Waliah : Penolong ; Pelindung
  • Walidah : Ibu ; Orang tua
  • Watsiqah : Yang benar; Yang berwibawa
  • Yamnah : Sebelah kanan
  • yaqut : Permata Yaqut
  • Yusriyyah : Yang muda; Yang kaya
  • Zahidah : Rendah hati
  • Zahra' : Berseri-seri; Bercahaya
  • Zainab : Pokok yang indah dan wangi
  • Zakiyah : Bagus ; Suci
  • Zamzam : Air zam-zam ; Air yang banyak / berkumpul
  • Zanbaqah : Untaian kalung
  • Zubaidah : Inti sesutu yang terbaik; Istri Harun Ar Rasyid
  • Zulfa : Kedudukan yang dekat
Demikian Informasi Mengenai Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya Semoga berguna dan bermanfaat buat anda semua. Sekian dan terima kasih.

INILAH!!! Pertanggungjawaban FACEBOOK di ALAM KUBUR (Wallahu A'lam)

Sobat semua, apakah kita sudah berpikir jauh kedepan tentang manfaat dan madhorot media internet yang sehari-hari kita pakai, entah itu twitter, facebook, sms atau sosial media yang lain. Kisah dan renungan dibawah ini semoga bisa menjadi renungan dan pelajaran kita bersama untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan dan memanfaatkan media telekomunikasi di jaman modern ini, semoga bermanfaat.


Kisah ini mengenai seorang hamba Allah. Dia merupakan seorang wanita yang aktif berfacebook. Dalam facebook nya mempunyai banyak koleksi foto yang tidak menutup aurat. Selepas dia meninggal dunia, ibunya sentiasa bermimpi dia merayu kepada ibunya supaya menghapus foto-fotonya yang tidak menutup auratnya di Facebook.Malangnya tiada siapa yang mengetahui password Facebooknya.

Jadi, kemungkinan besar, ruhnya tidak tenang dengan dosa auratnya yang dibiarkan begitu saja menjadi tatapan umum….

Dan ingatlah, azab untuk kita yang sengaja membiarkan aurat kita dilihat oleh lelaki bukan mahram adalah dosa yang besar dan dapat membawa ke dalam Api Neraka Allah SWT. Nauzubillah..

Cerita ini menjadi ikhtibar dan pelajaran buat kita, supaya tidak mengupload gambar kita yang tidak menutup aurat dengan sempurna, kita tak tahu bila kita akan Mati…Jadi, tolonglah kalau anda Sayangkan diri anda, Hapuslah gambar yang tidak sepatutnya.

Sebarkan suara Islam yang benar,Inilah penjajahan yang dibawa oleh Globalisasi Dajjalism.Sehingga Yang WAJIB ini kita main-mainkan dan Dosa ini kita lakukan tanpa RASA APA-APA.

Ingatlah aurat laki-laki yang harus dijaga diantara lutut dan pusar sedangkan madzhab syafii ada keringanan bagi wanita yg bekerja untuk membuka wajah dan kedua telapak tangannya.

Sadarlah ,

WALAU IKHLAS ATAU TIDAK YANG NAMANYA MENUTUP AURAT WAJIB DILAKUKAN

Jika Ikhlas maka Berpahala tetapi jika tidak Ikhlas maka sekurang-kurangnya TERHINDAR DARI DOSA.

Jangan dijadikan Ikhlas sebagai Alasan untuk menghalalkan yang Haram.

Ingat ini Saham dosa kita yg ditatap oleh ribuan orang bahkan lebih dari jutaan saat yang dengan mudahnya melihat foto kita.

Apabila telah sampai masanya – baru lah Penyesalan Sudah Tidak Berguna.

Renungan..

Andai nanti, besok, lusa kita meninggal...
Siapa yang bisa meng-acces akun kita jika tak ada seorang pun yg tau password fb kita...

andai nanti, besok, lusa kita meninggal...
mungkin ada yg berkomentar di status2 kita tuk mengucapkan bela sungkawa..
mungkin ada yg mengirimkan diwall kita tuk ikut menghormati kematian kita..

Namun...
komentar menyakitkan, celaan, kata-kata makian yg mungkin kita tak sempat meminta maaf...
foto-foto yg pernah kita upload akan trus di lihat teman-teman fb..

aurat2 yang pernah kita pertontonkan disini.. di facebook ini..
pakaian-pakaian ketat kita.. tiap helai rambut, jeans ketat yg terlalu sering kita pertontonkan..
apakah tidak ada yg menanyakan hal ini di alam barzah nanti ?

Ya Allah,,,
Bagaimana kita akan menjawabnya.. siapa yg akan membuang foto2 kita...
cacian2 kita.. yg terus terus di baca dan menjadi bahan maksiat mata tiap yg melihat nya..?
bukankah itu hanya akan memberatkan kita saat di tanya 2 malaikat nanti..
bukankah itu hanya akan menjadi tabungan dosa bagi kita...
bukankah kita tidak mau foto kita menjadi penghalang kita dipintu SyurgaNya kelak...

Na'udzubillah.....

mungkin kini kita masih merasa ingin berbagi cerita..
dengan gambar-gambar yang cantik, keelokan tubuh kita..
Tapi di akhirat nanti.. semua itu tidak akan membawa arti
semua hanya tinggal kenangan..

Hiasalah dirimu sebelum kita tak diberi waktu untuk itu
Tutupilah auratmu sebelum aurat kita di kafankan

"Ya Allah... hamba meminta ampun padamu..
Maaf kan semua kesalah, komentar, status, tiap perkataan yg pernah aku tulis disini.., foto-foto, video yg pernah aku upload disini.. yg mungkin pernah menyiggung dan membuat hati kalian sakit, iri, dan tidak ridho padaku..
dengan tulus hati aku meminta maaf kepada kalian semua.."

إِلَهِى لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً * وَلَا أَقْوَى عَلَى نَارِ الْجَحِيْمِ

فَهَبْ لِى تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبِى * فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ اْلعَظِيْمِ